Cileungsi.WAHANANEWS.CO - Sebuah kamera pengawas (CCTV) yang terpasang di Pos Pantau Cileungsi, Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, hanyut terseret arus deras pada Selasa (4/3/2025).
Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C), Puarman, mengungkapkan bahwa selain CCTV, lampu penerangan di pos tersebut juga ikut terbawa arus ketika tinggi muka air (TMA) mencapai 500 sentimeter pada pukul 00.02 WIB.
Baca Juga:
DPR Minta BMKG Maksimalkan Modifikasi Cuaca untuk Antisipasi Banjir Jabodetabek
"Salah satu CCTV dan lampunya hanyut terseret arus yang sangat deras," ujar Puarman.
Menurutnya, sebelum kejadian, petugas jaga sempat melakukan pemantauan ketinggian air menggunakan dua unit CCTV yang terpasang di Pos Pantau Cileungsi.
Hal ini dilakukan karena di hulu Sungai Cileungsi telah dilaporkan status siaga 1.
Baca Juga:
Camat Bekasi Timur Sebut Wilayahnya Berangsur Surut dari Banjir
Pada pukul 23.46 WIB, rekaman CCTV lainnya masih menunjukkan bahwa kamera pengawas dan lampu penerangan dalam kondisi normal.
Namun, hanya dalam waktu 20 menit, ketinggian air naik drastis hingga 500 cm, sementara arus semakin deras menghantam lampu dan CCTV tersebut.
Tak lama setelah itu, kedua perangkat tersebut mati dan hanyut terbawa arus.
"Kondisi ini menandakan bahwa TMA Cileungsi telah melampaui 500 cm, serupa dengan kejadian banjir besar pada 1 Januari 2020, di mana debit air sempat mencapai level yang sama," jelas Puarman.
Melonjaknya debit air Sungai Cileungsi menyebabkan banjir besar yang merendam kawasan Vila Nusa Indah 1 dan 2, Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri.
Berdasarkan data KP2C, lebih dari 1.000 rumah terendam banjir, dengan total 4.971 kepala keluarga terdampak. Ketinggian banjir pun bervariasi, mulai dari 50 cm hingga 5 meter.
[Redaktur: Rinrin Kaltarina]