Cileungsinews.id | Belanja pagi hari tak menjamin Farida (29) mendapatkan minyak goreng kemasan murah. Sudah tiga minimarket ia sambangi. Hasilnya sama.
Minyak goreng harga miring Rp14.000 per liter tak ia jumpai. Kosong. Iapun akhirnya terpaksa membeli minyak goreng dengan harga mahal.
Baca Juga:
Jaga Pasokan, Pemerintah Perbarui Kebijakan Pengendalian Minyak Goreng Pasca Lebaran
“Iya, padahal ini masih pagi. Sudah habis katanya,” ujar ibu rumah tangga asal Cileungsi, Kamis (3/2/2022).
Sulitnya mendapatkan minyak goreng kemasan subsidi itu sudah terjadi sejak sepekan lalu. Jika sebelumnya ia dapat dengan mudah minyak goreng kemasan murah, kini setengah mati untuk mendapatkan.
“Dari Senin saya cari, anak saya cari bahkan suami saya ikut nyari, gak dapat. Selalu habis di minimarket. Yang ada yang harga normal,” ujarnya.
Baca Juga:
Minyakita Langka di Banyak Daerah, Konsumen Menjerit
Kelangkaan minyak goreng juga terjadi di pasar tradisional. Bahkan bukan saja pembeli, para pedagang juga kini kesulitan mendapatkan minyak goreng.
Salah satunya di pasar Cileungsi. Sudah dua hari ini pedagang tak mendapatkan minyak goreng untuk dijual.
“Iya, langka minyak goreng. Kita juga mau jual gak ada barangnya. Sudah menipis,” ujar Iwan salah satu pedagang, Kamis (3/2/2022).
Sementara itu Staf UPT Pasar Cileungsi Bayu memaparkan, kelangkaan minyak goreng juga terjadi pada minyak goreng curah.
Bahkan, saat ini pedagang di Pasar Cileungsi kesulitan mendapatkan minyak goreng curah lantaran supplier yang biasa memasok ke seluruh pedagang sembako di Pasar Cileungsi, tak lagi memasok.
“Pemasok besar yang biasa mengirim ke semua pedagang Cileungsi gak ngirim lagi. Karena gak ada minyak gorengnya,” paparnya Bayu, Kamis (3/2/2022).
Iapun berharap kelangkaan minyak goreng ini bisa segera teratasi. Mengingat jadi kebutuhan utama. Baik pedagang, maupun masyarakat.
“Saya harap segera bisa normal lagi. Gak langka seperti ini. Ini sudah mahal langka lagi,” tukasnya. [jat]