Cileungsinews.id | Aparat gabungan Polri, TNI dan Satpol PP serta Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) membentuk tim Satgas Pelajar Anti Anarkis dan Tawuran di wilayah Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Hal ini menyusul maraknya aksi tawuran di kalangan pelajar. Kapolsek Cileungsi Kompol Andri Alam Wijaya mengakui, dalam upaya mencegah aksi tawuran ini diperlukan kerja sama dari berbagai pihak.
Baca Juga:
Jenazah Siswa SMKN 4 Semarang Bakal di Ekshumasi Polda Jateng
"Muspika mengajak kepada sekolah-sekolah, antisipasi adanya kenakalan remaja atau adanya tawuran pelajar. Merupakan tanggung jawab kita semua terhadap anak didik yang ada di sekolah, jadi harus ada kerja sama antara Muspika dengan pihak sekolah. Nanti akan dibentuk posko Satgas," kata Andri, Selasa (8/2/2022).
Andri juga mendorong pihak sekolah mengaktifkan kembali OSIS supaya memberikan kegiatan yang positif kepada para siswa. Meski demikian katanya tetap diperlukan pengawasan ketika para siswa pulang sekolah.
"Aksi tawuran biasanya ada penghubung dan diharapkan pihak sekolah bisa mencari dan mengetahui baik itu alumninya atau seniornya. Kejadian tawuran jangan dilihat dari sekolah tingkat mana tapi efek dari kejadiannya," ungkapnya.
Baca Juga:
Dua Teman Korban Siswa SMKN Semarang yang Tewas Ditembak Polisi Masih Trauma
Selain itu, akan dibentuk nota kesepakatan apabila ada siswa yang tertangkap membawa senjata tajam dan terlibat tawuran atau melakukan tindak pidana. Mereka akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.
"Setelah kita bentuk satgas, agar pihak sekolah segera dibentuk satgas kecil di sekolah. Kepolisian selalu melakukan siskamling tiap malam untuk pencegahan juga salah satunya tawuran," tegas Andri.
Sementara itu, Camat Cileungsi Adhi Nugraha mengatakan jumlah sekolah di wilayahnya cukup banyak sehingga tingkat kerawanan aksi tawuran juga meningkat.
Sehingga, pengawasan terdepan adalah para guru agar melakukan razia terhadap siswanya.
"Kegiatan PTM apakah efektif atau tidak, apabila ada pelanggaran nanti akan dievaluasi PTM-nya dan perlu pengawasan terhadap anak didiknya yang memanfaatkan untuk tawuran," ucap Adhi.
Dalam pembentukan Satgas Pelajar Anti Anarkis dan Tawuran ini, telah dibubuhi nota kesepahaman antara aparat gabungan dengan 23 pihak sekolah berbagai tingkatan di wilayah Kecamatan Cileungsi. [jat]