WAHANANEWS.CO, Cileungsi - Setelah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali mengizinkan pengecer menjual gas elpiji 3 kilogram (kg), para penjual di Cileungsi masih mengalami kesulitan pasokan.
Budi, seorang pengecer di Cileungsi, mengungkapkan bahwa dalam dua minggu terakhir ia hanya menerima 5-10 tabung gas elpiji 3 kg.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Kalimantan Salurkan 627.200 Tabung LPG 3 Kg Sambut Lebaran
"Biasanya 50-100 (stok gas). Sekarang 5-10 (stok gas). Udah dua minggu ini gak dapet banyak," ujar Budi di Cileungsi, pada Kamis 6 Februari 2025.
Kementerian ESDM telah menetapkan bahwa pengecer dapat menjual gas elpiji 3 kg dengan syarat mereka menjadi sub-pangkalan resmi. Untuk itu, pengecer harus mendaftar melalui aplikasi Merchant Apps Pangkalan (MAP) Pertamina dengan melampirkan persyaratan seperti KTP dan NPWP.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan reformasi subsidi LPG agar lebih tepat sasaran dan menghindari penyalahgunaan.
Baca Juga:
Wakil Ketua DPRD Jateng Sarif Abdillah Minta Pemda Gencarkan Operasi Pasar Lebaran
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa subsidi LPG yang mencapai Rp87 triliun per tahun harus benar-benar dirasakan oleh masyarakat yang berhak.
"Diharapkan masyarakat mendapatkan harga dengan yang semurah-murah mungkin. Tapi kenyataannya kan sekarang, jujur kita katakan, ada di tingkat sampai tingkat masyarakat itu, dibeli sampai harga Rp25.000 per tabung. Tidak hanya itu, ada juga yang mengoplos. Ini kan sayang," ujar Bahlil kepada awak media usai pertemuan seperti di tulis laman setkab.go.id.
Sebagai solusi, pemerintah mengubah sistem distribusi LPG di tingkat pengecer dengan menaikkan status mereka menjadi sub-pangkalan yang lebih mudah diawasi.
Bahlil memastikan bahwa tidak ada biaya yang dikeluarkan oleh sub-pangkalan dan pemerintah terus melakukan pendampingan kepada para pelaku usaha.
"Saya menyadari bahwa ini kan barang baru, pasti ada penyesuaian. Nanti sambil kita melihat perkembangan beberapa waktu ke depan, sudah pasti kita akan melakukan asistensi. Tapi penataan ini penting kami lakukan sebagai bentuk cinta kami kepada rakyat agar uang negara yang disubsidi itu betul-betul tepat sasaran," ucap Bahlil.
Presiden Prabowo juga menekankan agar tidak ada masyarakat yang kesulitan mendapatkan LPG akibat perubahan sistem ini.
Melalui reformasi distribusi LPG ini, pemerintah menargetkan efisiensi anggaran serta memastikan bahwa subsidi benar-benar diterima oleh masyarakat yang membutuhkan.
"Tugas kami atas perintah Bapak Presiden adalah memastikan seluruh proses subsidi tepat sasaran. Yang kedua di tata kelolanya harus baik. Yang ketiga, rakyat dipastikan harus segera mendapat apa yang menjadi kebutuhan mereka, terutama menyangkut LPG. Jadi harus dapat, jangan jauh-jauh kata Bapak Presiden," tutur Bahlil.
[Redaktur: Amanda Zubehor]