Cileungsi.WAHANANEWS.CO - Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menegaskan bahwa kolaborasi antarwilayah adalah solusi utama dalam menangani banjir akibat luapan Sungai Cikeas dan Cileungsi.
Hal ini disampaikannya usai bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono, Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang, serta Wali Kota Depok Supian Suri di Bekasi, Jumat (7/3/2025).
Baca Juga:
Cuaca Ekstrem Landa Kota Bogor, Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang Lumpuhkan Lalu Lintas
Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas langkah penanganan banjir secara menyeluruh, dari hulu hingga hilir, mengingat aliran kedua sungai ini bermuara di Bojongkulur, Kabupaten Bogor, yang berbatasan dengan Kota Bekasi—wilayah yang baru saja mengalami banjir parah.
"Kami mencari solusi bersama agar masalah ini bisa ditanggung secara kolektif. Bekasi dibenahi, Bogor juga dibenahi. Biaya pengerukan sungai dan langkah mitigasi lainnya akan ditanggung bersama, dengan fasilitasi dari Pak Gubernur," ujar Rudy.
Menurutnya, penanganan banjir harus dilakukan secara komprehensif agar tidak terus berulang setiap tahun. Oleh karena itu, setiap daerah harus memahami peran dan kewenangannya dalam menangani persoalan ini.
Baca Juga:
9 Debt Collector Mata Elang Ditangkap Polisi Usai Rampas Motor Siswi di Cileungsi
"Ini bukan hanya soal penanganan banjir saat ini, tetapi juga untuk tahun-tahun mendatang agar masalah ini benar-benar tuntas," tegas Rudy.
Pemkab Bogor sendiri akan fokus menangani aliran Sungai Cikeas dan Cileungsi di wilayah Bojongkulur, serta kawasan Puncak yang menjadi sumber aliran air.
"Kami berkolaborasi, baik di Bekasi maupun di Puncak. Kami berharap Pemprov DKI Jakarta juga memiliki pemahaman yang sama agar solusi ini dapat berjalan lebih efektif," kata Rudy.
Ia juga mengungkapkan bahwa Pemprov Jawa Barat akan segera berkoordinasi dengan DKI Jakarta untuk memperbaiki Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung.
"Penanganan banjir harus dilakukan secara menyeluruh. Pemprov DKI harus turut serta, karena aliran air dari hulu ke hilir akhirnya bermuara di DKI Jakarta sebelum menuju laut," jelasnya.
[Redaktur: Rinrin Kaltarina]