WAHANANEWS.CO, Cileungsi - SMAN 2 Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjadi sorotan setelah sejumlah orang tua murid mengeluhkan pungutan iuran yang dibebankan kepada siswa.
Salah satu penggunaan iuran tersebut diduga untuk menyediakan makan siang gratis bagi para guru di sekolah tersebut. Keluhan ini mencuat dari pernyataan Marlon Sirait, salah satu orang tua murid kelas 10 SMAN 2 Cileungsi.
Baca Juga:
Prabowo Godok Perpres Penghayat Kepercayaan dan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan
Marlon menyebut, para orang tua diwajibkan membayar iuran sebesar Rp 2,6 juta per siswa dengan alasan pengembangan sarana dan prasarana sekolah.
“Rp 2,6 juta per orang tua siswa, yang mana di dalamnya termasuk makan siang gratis untuk guru. Iuran ini dibebankan kepada orang tua murid,” kata Marlon kepada wartawan di Bogor, Senin (13/1/2025).
Menurut Marlon, iuran ini awalnya ditetapkan sebesar Rp 3 juta, namun diturunkan setelah ada protes dari orang tua siswa. Dia pun mempertanyakan transparansi penggunaan dana tersebut.
Baca Juga:
Iuran Kemurahan, Menkes Ungkap BPJS Tak Bisa Cover 100 Persen Semua Penyakit
“Jelas kami keberatan dengan pungutan yang dilakukan ketua komite termasuk pihak sekolah. Kenapa kami harus membayar makan siang para guru SMAN 2 Cileungsi ini, sementara kami orang tua yang tidak mampu,” ujar Marlon.
Bagaimana penjelasan pihak sekolah?
Menanggapi tuduhan ini, Humas SMAN 2 Cileungsi, Heris Kurniawan, tidak membantah adanya pungutan tersebut. Dia mengatakan, kasus ini sudah ditangani oleh Dinas Pendidikan.